Atikah Hermansyah

Miskonsepsi tentang makna "Orang Penting" telah menghadirkan banyak sekali masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman bahwa orang penting adalah yang memiliki jabatan membuat banyak orang berlomba-lomba bahkan menghalalkan berbagai cara untuk mencapainya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli, kekuasaan didefinisikan sebagai kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu dengan cara yang diinginkan. Weber membagi kekuasan menjadi tiga tipe ; Rational-Legal Authority, Traditional Authority dan Charismatic Authority. Kekuasaan pertama adalah kekuasaan atau jabatan yang lazim kita temui dalam organisasi, kekuasaan ini memiliki batas waktu. Kekuasaan kedua adalah kekuasaan yang tidak dapat digugat, seperti kekuasaan suami sebagai kepala rumah tangga atau kekuasaan Raja di dalam Istana. Sedangkan kekuasaan ketiga adalah kekuasaan yang dimiliki karena kualitas luar biasa dalam diri seseorang. Walau tanpa jabatan, orang yang memiliki Charismatic Authori

Merdeka bagi ibu-ibu rumah tangga adalah saat suami dan anak-anak sudah berangkat beraktivitas... Ibu rumah tangga merdeka untuk melakukan apa saja bahkan merdeka juga untuk tidak melakukan apa-apa. Seperti saya niii, sekarang saya merdeka untuk menulis status  😅 Nah, disinilah sebenarnya letak kesulitan menjadi seorang ibu rumah tangga. Kebebasan yang dimiliki harus dipergunakan sebaik-baiknya, banyaknya waktu luang harus dipergunakan untuk hal-hal bermanfaat. Beda sama pegawai yang waktunya sudah diatur, mulai waktu masuk kerja, waktu pulang dan lainnya. Konon saat ini anak-anak millenial ingin sekali memilki kemerdekaan termasuk saat bekerja, sehingga mereka tidak lagi menyukai konsep bekerja 9-to-5* Banyak keluhan ibu rumah tangga tentang pekerjaan rumahnya yang menyita waktu namun, tidak sedikit kita lihat ibu rumah tangga yang sukses mempergunakan waktunya. Kerjaan rumah beres, tamannya bersih dan rapi, sempet masak macem-macem, rajin buat kue, aktif organisasi sosi

"When villagers want to live in the city, city ​​people instead want to live in the village." Orang-orang yang tinggal jauh dari keramaian kota biasanya senang jika datang ke kota, kita bisa lihat postingannya, saat kegiatan makan, nonton dan belanja ke Mall sudah menjadi sebuah rutinitas bagi orang kota, orang dari luar kota sangat excited bila bisa mengabadikan foto kegiatan jalan-jalan ke Mall -nya... Begitupun sebaliknya, saat melihat gunung, hutan dan pergi ke sawah sudah menjadi rutinitas orang desa, orang kota malah senang memposting kegiatan mereka saat berada di alam pedesaan... Postingan ini bukan tentang orang kota atau orang desa. Tempat kita tinggal saat ini adalah tempat terbaik yang telah ditakdirkan Allah bagi kita. Betapa saya yang lahir dan dibesarkan di Jakarta saat ini bisa 'terlempar' ribuan kilo jauhnya dari Ibu Kota... Postingan ini adalah refleksi, betapa hal-hal yang berlebihan tidak dianjurkan dalam agama. Allah melarang untuk berbuat

Konon dahulu kala bangsa asing datang ke Indonesia saat Eropa mengalami masa Dark Ages atau Zaman Kegelapan. Bangsa Eropa yang terkenal dengan kemahiranya dalam pelayaran, mencari rempah-rempah dan sumber daya alam lainnya ke Indonesia karena Negara kita merupakan salah satu negara yang terkenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Kedatangan Bangsa Eropa tidak hanya sekedar berdagang, banyak misi yang dibawa. Tujuan bangsa Eropa untuk datang ke Indonesia sering kita disebut dengan konsep 3G ( Gold, Glory and Gospel ). Tulisan ini tidak akan membahas tentang latar belakang kedatangan Barat ke Indonesia, biarlah ini menjadi tanggung jawab guru sejarah untuk menjelaskannya kepada generasi penerus bangsa… Namun, sebagai guru ekonomi saya tak ingin meninggalkan penjelasan bahwa penyebab lain kedatangan Eropa adalah kesulitan dalam perdagangan yang mereka alami setelah Khalifah Utsminiyah  menguasai  Konstatinopel . Bangsa Eropa telah terbiasa menikmati rempah-rempah dari para pedagang Ar

Setiap hari ke sekolah Menghabiskan waktu pagi hingga petang Tapi tidak pernah belajar Tidak mau ikut seminar Ikut pelatihan jika ada sertifikat Enggan membaca, enggan menulis Bahkan tak pernah punya karya Bak katak dalam tempurung, kata pepatah ‘Kudet’, kata anak-anak sekarang Lalu berorasi di depan kelas meminta anak didik menjadi cerdas, kreatif dan berkarakter Ini fenomena apa??? Banguuunnn Bapak Ibu Guru… Kita sudah lama merdeka Jangan bermimpi bahwa kita masih dijajah Masih harus dipaksa untuk mengembangkan kompetensi Guru digugu dan ditiru Guru adalah profesi mulia Mari menjadi mulia karena karya… Dipersembahkan untuk CERITA KEMERDEKAAN , Antologi Tulisan Guru Madrasah Riau