Postingan

SISWA JADI PENGUSAHA, WHY NOT?

Gambar
  Oleh : Dr. Atikah Hermansyah, M.Pd**   Sobat G-Smart, saat ini transformasi digital sudah menyentuh hampir semua bidang kehidupan. Keberhasilan transformasi digital dapat juga kita lihat di bidang ekonomi. Transaksi atau perdagangan melalui sistem elektronik atau e-commerce dan financial technologi merupakan bentuk konkret perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Kondisi ini merupakan peluang bagi siswa yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha. Transformasi digital membuka peluang besar bagi siswa atau pelajar untuk menjalankan bisnis kecil atau memulai proyek kewirausahaan. Banyak contoh di mana siswa atau pelajar berhasil memulai bisnis mereka sendiri, baik itu menjual barang atau jasa, membuat produk kreatif, atau bahkan mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak. Melihat perkembangan perekonomian saat ini maka ada beberapa alasan mengapa siswa sebaiknya mempelajari keterampilan berbisnis. Alasan pertama, sebagai pengembangan keterampilan kewirausahaan: belajar berbi

SEE YOU ON THE TOP

Gambar
  Jika kita mengajari anak keterampilan (baca tulis hitung sejak dini - red), maka sehebat2nya sukses dalam kehidupan yg bisa di capai adalah menjadi seorang juru tulis kerajaan atau penasihat kerajaan.  Jika kita mengajari anak kita akhlak yg mulia sejak dini maka sehebat2nya sukses dalam kehidupan yg bisa di capai adalah menjadi para Ulama (para Ilmuan) atau bahkan para Nabi. -Ibnu Abdul Jabbar-

CERITA DRAMA

Gambar
Saya sudah beberapa waktu belakangan ini jarang membaca cerita atau novel. Lalu sore ini saat saya kembali membaca, saya nemu cerita bagus .... Selesai membaca seketika ingat, keseharian kita tak jauh dari cerita-cerita yang ada di novel. Ada tokoh baik, ada tokoh jahat, semua tak jauh beda dengan yang terjadi di kehidupan nyata .... Rasanya hampir tak ada pembaca yang senang dengan tokoh antagonis, namun tetap kita akan temui disekitar kita orang yang senengnya menyakitin orang lain. Jahat itu bisa berbentuk kejahatan verbal atau non verbal. Jika saat membaca novel kita tidak bersimpati pada tokoh yang jahat, maka timbul pertanyaan, kenapa masih ada juga orang yang sukanya menyakitin orang lain?  Saya jadi teringat materi ESQ beberapa hari lalu, dalam diri kita ada dua kecenderungan, diibaratkan serigala putih dan serigala hitam. Kecenderungan berbuat baik atau jahat tentu ada sebabnya.  Kadang kita suka merasa dijahati oleh orang lain, padahal mestinya kita juga harus introspeksi dir

INI 2024

Gambar
Women, Ini udah 2024, jangan terlalu banyak baper yaa ....  Jangan suka ngerasa ada yang mau jahatin kamu, karna klo kamu baik dan manis apalagi hobi traktir mana ada yang tega jahat sama kamu. Jangan juga suka ngerasa ada yang iri sama kamu, klo kamu kece dan hebring, cantik, putih, tinggi, langsing, boleh jadi ada yang iri sama kamu, tapi klo enggak ngapain juga orang iri sama kamu? Bisa jadi kamu cuman baper aja, iyaa kan?  Buat women yang masih suka jahat dan iri hati,  inget juga ini udah 2024 .... Jangan suka jahat, apalagi dengan sesama wanita. Emangnya ngak malu sama setan yang ketawa liat kamu jahatin kaum kamu sendiri?  Terus buat yang suka iri, mungkin harus dipikirkan lagi, apa ngak rugi ngabisin tenaga cuman buat iri sama temen kantor ato tetangga? Klo mau iri ya sekalian donk iri sama Khadijah, Aisyah atau Fatimah. Iri mah jangan nanggung yaa .... Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak boleh

SOMBONG

Gambar
  Teman, kita jangan sembarangan mengatakan orang sombong yaa, karna mungkin saja sebenarnya malah kita sendiri lho yang sombong ....   Masih ingat lagu masa kecil dulu ngak? " ... bukan yang congkak bukan yang sombong yang disayangi handai dan taulan hanya anak yang tak pernah bohong rajin berkerja peramah dan sopan …”   Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dari Abdullah Bin Mas’udradhiyallahu ‘anhu, dari Nabi saw, bersabda: “Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata: “(ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus”, Beliau bersabda: “Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain”(HR. Muslim)   Maka sejatinya, orang sombong bukanlah orang yang memiliki banyak harta, jabatan atau gelar. Sombong adalah sikap individu yang menganggap dirinya paling he

BELAJAR MEMAHAMI ARTI BELAJAR

Gambar
  “Pendidikan Yang Tidak Membentuk Karakter Itu Sama Sekali Tidak Berharga” (Mahatma Ghandi) We are what we learn... Mungkin kita pernah mendengar ungkapan itu. Kita dan society sekitar kita adalah produk hasil pendidikan. Sejatinya, hakikat dari pendidikan adalah achieving “Value” bukan “Skor”. Namun, kesalahan yang sistemik dalam pendidikan telah menciptakan orang-orang dengan nilai akademis tinggi tapi tidak memiliki karakter yang baik. Jikalau kita bertemu seseorang berprilaku kurang terpuji, maka sering terdengar komentar “Dulu sekolah dimana ya?” atau “Dia lulusan mana sih?”, “Siapa yaa gurunya?” dan beberapa ungkapan lainnya… Betul bahwa guru atau lembaga pendidikan formal (sekolah) memiliki tanggung jawab yang besar dalam pendidikan. Namun, guru dalam arti luas adalah semua yang memberikan pendidikan. Sebuah pribahasa Minang yang menyebutkan “Alam Takambang Jadi Guru”. Artinya alam (lingkungan) pun dapat berperan sebagai guru. Dalam litelatur yang sering kita baca, lingkungan

PENDIDIKAN PEREMPUAN

Gambar
Sebuah syair arab menyanjung peran seorang ibu di dunia ini... Ibu ibarat sekolah jika engkau mempersiapkannya, sesungguhnya engkau telah mempersiapkan generasi yang indah perangainya Ibu ibarat tanaman yang dipenuhi kehidupan, jika engkau siram maka akan tumbuh tanaman serindang-rindangnya Ibu adalah gurunya para guru pertama yang keutamaannya mempesona di pelosok penjuru dunia Itulah pesona keindahan seorang ibu sebagai sekolah pertama ! . . "Entah akan berkarir atau menjadi Ibu rumah tangga, seorang perempuan wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi Ibu. Ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anaknya yang cerdas." (Dian Sastrowardoyo)