SISWA JADI PENGUSAHA, WHY NOT?
Oleh : Dr. Atikah Hermansyah, M.Pd**
Sobat G-Smart, saat ini transformasi
digital sudah menyentuh hampir semua bidang kehidupan. Keberhasilan
transformasi digital dapat juga kita lihat di bidang ekonomi. Transaksi atau perdagangan
melalui sistem elektronik atau e-commerce
dan financial technologi merupakan
bentuk konkret perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Kondisi ini merupakan
peluang bagi siswa yang bercita-cita ingin menjadi pengusaha.
Transformasi digital membuka
peluang besar bagi siswa atau pelajar untuk menjalankan bisnis kecil atau
memulai proyek kewirausahaan. Banyak contoh di mana siswa atau pelajar berhasil
memulai bisnis mereka sendiri, baik itu menjual barang atau jasa, membuat
produk kreatif, atau bahkan mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak.
Melihat perkembangan perekonomian
saat ini maka ada beberapa alasan mengapa siswa sebaiknya mempelajari
keterampilan berbisnis. Alasan pertama, sebagai pengembangan keterampilan kewirausahaan:
belajar berbisnis membantu siswa mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang
penting seperti pemecahan masalah, kreativitas, kepemimpinan, dan pengambilan
keputusan.
Kedua, kemandirian pribadi dan kemandirian
finansial: berbisnis mengajarkan siswa atau pelajar tentang tanggung jawab,
kemandirian, dan manajemen keuangan pribadi. Sobat dapat belajar bagaimana
mengelola uang, membuat anggaran, dan memprioritaskan pengeluaran. Alasan
lainnya adalah untuk peningkatan kreativitas dan inovasi, sebagai pengalaman praktis.
Belajar berbisnis dapat membuka
peluang karier di masa depan, belajar berbisnis merupakan investasi berharga
bagi siswa atau pelajar, membantu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
yang akan berguna dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka di masa depan.
Namun, saat memulai bisnis sebagai siswa atau pelajar, penting untuk sobat memperhatikan beberapa hal:
- Prioritaskan pendidikan: meskipun berbisnis adalah pengalaman berharga, pendidikan tetap merupakan prioritas utama.
- Perizinan dan regulasi: pastikan untuk memahami peraturan dan persyaratan yang berlaku untuk berbisnis, terkadang ada aturan khusus yang berlaku untuk bisnis yang dimiliki oleh siswa atau pelajar.
- Pendukung dan pengawas: dapat sangat bermanfaat memiliki mentor atau orang dewasa yang dapat memberikan saran dan bimbingan saat siswa ingin menjalankan bisnis.
- Waktu dan manajemen diri: berbisnis membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan. Penting untuk dapat mengelola waktu dengan baik antara sekolah, bisnis, dan kegiatan lainnya.
- Kesadaran akan risiko: setiap bisnis memiliki risiko, dan penting untuk memahami risiko-risiko tersebut.
Sobat tentu mengenal beberapa
pengusaha sukses yang telah memulai bisnisnya sejak remaja, seperti Ashley
Qualls, pada usia 14 tahun Ashley Qualls mendirikan Whateverlife.com, sebuah
situs web yang menawarkan layout gratis untuk MySpace. Dia kemudian memperoleh
pendapatan besar dari situs tersebut melalui iklan.
Pengusaha lainnya adalah Nick D'Aloisio
seorang pengembang aplikasi yang menciptakan aplikasi berita populer bernama
Summly ketika dia masih berusia 15 tahun. Aplikasinya kemudian diakuisisi oleh
Yahoo! dengan nilai yang signifikan.
Jauh sebelum para remaja ini
berbisnis, Rasulullah Saw telah lebih dahulu memberikan tauladan kepada kita
bagaimana menjadi pengusaha sukses. Nabi Muhammad saw pertama kali belajar
berdagang pada usia 12 tahun. Beliau diajak pamannya Abu Thalib untuk ikut
dalam rombongan dagang ke Syam. Dalam buku Muhammad A Trader,
dijelaskan bahwa Rasulullah menjadi pemimpin kafilah dagang ke luar negeri pada
saat usianya baru 17 tahun.
Jika sobat tertarik untuk memulai
bisnis, yang terpenting dan pertama kali harus dilakukan adalah meyakinkan
orang tua untuk mendapatkan izin. Beberapa langkah yang dapat dillakukan untuk meyakinkan
orang tua adalah: menunjukan persiapan rencana bisnis yang komprehensif, mendiskusikan
rencana waktu dan komitmen, menceritakan contoh sukses, dan menawarkan
kesepakatan serta membahas potensi keuangan dan keamanan.
Mengajak orang tua untuk mendukung
impian sobat dalam berbisnis mungkin membutuhkan waktu dan kesabaran. Penting
untuk sobat tetap bersikap terbuka, jujur, dan menghormati pendapat mereka
sambil tetap gigih dalam mengejar tujuan. Semangat !!!
** Penulis adalah guru ekonomi MAN 1 Kota Pekanbaru,
menyelesaikan pendidikan doktoral dengan judul disertasi “Pengembangan Model
Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Pendidikan Karakter.”
Komentar
Posting Komentar