#backtoschool

 




Apakah dengan datang ke sekolah anak-anak lantas akan belajar? Dari beberapa referensi dan hasil pengamatan, tidak semua anak yang datang ke sekolah belajar, sekitar 30%-45% lebih hanya menghabiskan waktu di sekolah lalu kembali pulang ke rumah. Terlebih bagi anak-anak yang sudah memasuki masa pubertas, motivasi untuk datang ke sekolah tidak lagi hanya untuk belajar.

Namun survei yang banyak dilakukan pada masa pandemi ini menunjukan bahwa 58%-60% anak-anak tidak suka belajar di rumah. Alasan yang paling sering dikemukakan adalah ketidaknyamanan belajar di rumah dikarenakan orangtua yang akan memarahi anak-anak jika mereka tidak belajar.

Jika anak tidak belajar di sekolah dan juga tidak nyaman belajar di rumah, lalu dimana mereka akan belajar? Apakah tempat menjadi kendala dalam proses pembelajaran?

Walau terkadang sebagian anak tidak benar-benar belajar di sekolah, tapi mereka merasa lebih nyaman datang ke sekolah daripada harus di rumah dan mendengarkan omelan orangtua. Sebagaimana anak, sebagian orangtua juga lebih senang anaknya ke sekolah walau tidak menunjukan hasil belajar yang signifikan daripada anak harus berada di rumah.

Belajar dalam arti luas tidak hanya tentang menghafal materi dan meraih nilai baik disetiap mata pelajaran. Terdapat banyak definisi dari para ahli tentang belajar. Menurut Morgan, belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman.

Sejatinya dalam hidup ini manusia harus selalu belajar

اطلبوا العلم من المهد الى اللحد

Menurut Netty Hartaty dalam buku Islam dan Psikologi, belajar,
bukan saja melibatkan penguasaan kemampuan akademik semata, tetapi melibatkan emosi, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian.

Saat PJJ, orangtua dapat mengajarkan anak tentang keterampilan hidup, bersikap baik, berinteraksi dan hal-hal lainnya. Sedangkan guru memberikan arahan bagi anak untuk belajar dan tidak membebani anak dengan tugas atau materi yang berlebihan. Bagaimanapun orangtua bukanlah guru dalam artian seorang pendidik profesional.

Setelah PJJ selesai, orangtua tetap memiliki kewajiban mendidik anak, karena kesuksesan pendidikan anak bukanlah tanggung jawab guru semata. Kolaborasi yang baik orangtua dan guru dalam mendidik anak akan membantu keberhasilan proses pembelajaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemberi Inspirasi (Resensi Buku "Gurunya Manusia")

SCIENCE CLUB EKONOMI MAN 1 PEKANBARU : Belajar bersama, berprestasi, dan bahagia !!!

KARIER PROTEAN GURU