PENDEKATAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI
Oleh: Atikah Hermansyah
Pandemi
yang melanda saat ini menyebabkan perubahan secara fundamental pada berbagi
sektor termasuk pendidikan. Salah satu
dampak pandemi dalam bidang pendidikan adalah berubahnya pendekatan
dan strategi pembelajaran yang harus dirancang
oleh guru. Tolga Erdogan dan Emrah
Ozdemir, dengan penelitiannya yang berjudul “An Investigation Of
Learning Approaches And Language Learning Strategies: Are They Related?” dalam
European Journal of Education Studies menyatakan
bahwa pendekatan dan strategi
pembelajaran merupakan
persiapan atau langkah awal dari proses pembelajaran agar tercapai kompetensi
yang telah diharapkan. Pendekatan pembelajaran dan strategi
pembelajaran telah dilaporkan sebagai variabel penting yang mempengaruhi
kualitas pembelajaran siswa.
Guru akan menggunakan pendekatan pembelajaran sebagai cara
umum dalam memandang permasalahan maupun objek kajian.
Berdasarkan pendekatan pembelajaran
yang telah ditetapkan, guru akan menurunkannya ke dalam
strategi pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematik
dan sistemik.
Namun, kondisi yang terjadi saat ini menyebabkan proses pembelajaran
berubah dan guru
harus merancang kembali pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai dan
dapat dilaksanakan pada masa pandemi.
Pendekatan Pembelajaran
Konsep pendekatan pembelajaran
berasal dari bahasa Inggris approach yang salah satu artinya adalah
“Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach
adalah cara memulai sesuatu. Sehingga pendekatan pembelajaran
diartikan sebagai cara untuk memulai pembelajaran. Pendekatan merupakan titik awal
dalam memandang sesuatu, sebuah filsafat, atau keyakinan yang kadang kala sulit
membuktikannya. Pendekatan bersifat aksiomatis yang berarti bahwa kebenaran teori yang
digunakan tidak dipersoalkan lagi.
Syafruddin Nurdin dan Adriantoni dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran menyatakan bahwa
pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang
digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran agar tercapai kompetensi yang ditentukan sehingga memudahkan bagi guru
untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan
peserta didik akan memperoleh kemudahan belajar. Secara umum terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan pembelajaran student centered approach, di mana pada pendekatan jenis ini guru
melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
2) Pendekatan pembelajaran teacher centered approach, di mana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subyek utama dalam proses pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Di Masa Pandemi
Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai seni
penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Dimyati
dan Mudjiono, pengarang buku Belajar
dan Pembelajaran mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi
pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang
berbeda pula. Sebelum membahas lebih lanjut tentang
strategi pembelajaran di masa pandemi, kita perlu mengetahui beberapa jenis
strategi pembelajaran seperti: Strategi Pembelajaran Ekspositori, Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL),
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi Pembelajaran Afektif, Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK), dan Strategi Peningkatan Kemampuan Berfikir.
Di masa
pandemi proses pembelajaran dialihkan pelaksanaannya dari sekolah ke rumah
maka, beberapa strategi pembelajaran yang telah disebutkan di atas masih tetap
dapat dilaksanakan. Namun, jika sebelum pandemi strategi pembelajaran tersebut
dilaksanakan secara langsung dengan bertatap muka di dalam kelas, maka di masa
pandemi hal tersebut dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Seperti
strategi pembelajaran ekspositori,
di mana strategi ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan strategi
proses penyampaian materi secara verbal dari guru kepada siswa. Di masa pandemi
strategi ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa aplikasi video conference
seperti zoom, google meet, webex, dan beberapa platform lainnya. Selain
strategi pembelajaran ekspositori, beberapa strategi pembelajaran lain seperti Contextual Teaching and Learning (CTL), Strategi Pembelajaran Inkuiri
(SPI), dan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBL) masih tetap dapat dilaksanakan dengan mengintegrasikannya melalui
pemberian tugas kepada siswa.
Walau
pun proses pembelajaran di masa pandemi dialihkan dari sekolah ke rumah dan
pembelajaran tatap muka dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh, namun
seharusnya hal ini tidak mengurangi esensi dari pembelajaran itu sendiri.
Sejatinya pembelajaran dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa
saja. Agar strategi pembelajaran di masa pandemi yang telah dirancang dapat berjalan
dengan efektif, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebagai
berikut:
1) Kurikulum
Untuk
mendukung pembelajaran di masa pandemi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
telah menyusun Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus. Kurikulum ini dibuat untuk mendukung guru dalam merancang
pembelajaran dan memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Kurikulum yang telah disiapkan oleh
Kemendikbud ini merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional.
2) Kesiapan siswa dalam menjalankan
pembelajaran
Untuk menghindari
kendala-kendala yang dapat terjadi saat proses pembelajaran di masa pandemi,
maka guru perlu untuk memastikan kesiapan siswa, kesiapan alat teknologi
pendukung seperti komputer atau laptop, gawai, maupun tablet yang akan
digunakan siswa, kesiapan jaringan internet, kuota, buku-buku dan sumber
belajar yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran.
3) Dukungan Manajemen Sekolah
Pihak sekolah bertanggung
jawab mengatur pelaksanaan pembelajaran dan memiliki peran penting agar
pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi berjalan baik. Menyediakan fasilitas
bagi guru dan siswa yang membutuhkan, memetakan kondisi siswa, merancang
program evaluasi atau penilaian yang komprehensif, dan membantu guru
meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan.
4) Kerja
sama Orangtua
Orangtua memiliki peran strategis
dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi, pendekatan dan strategi
pembelajaran yang telah dirancang oleh guru akan berhasil dilaksanakan jika
orangtua ikut serta membantu dan mengawasi proses pembelajaran yang dilakukan
siswa di rumah.
Pendekatan dan strategi
pembelajaran merupakan langkah awal atau persiapan dari sebuah proses pembelajaran
agar kompetensi yang diharapkan dapat
tercapai. Saat ini siswa berada di lingkungan keluarganya dan melaksanakan
pembelajaran dari rumah maka, guru harus memahami kondisi siswa dan memahami bahwa
mereka berasal dari lingkungan sosial serta latar belakang yang berbeda. Di
masa pandemi, yang terpenting bagi guru adalah mampu merancang pendekatan serta
strategi pembelajaran yang inovatif agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat
berjalan dengan baik dan menyenangkan.
Tulisan dapat dibaca di:
Komentar
Posting Komentar