BELAJAR DARI HUJAN
Oleh : Atikah Hermansyah
atikahermansyah@yahoo.com
Betapa hujan adalah nikmat yang
harus kita syukuri,
Walau banyak aktivitas terganggu
karna turunnya hujan
Tapi
bayangkan kalo didunia ini yang ada hanya panas saja
Pasti akan kering kerontang dan
gersang...
Inilah alam
yang kita tempati, inilah hidup yang kita jalani...
Seperti
hujan,
Kita kalau hanya senang saja,
tertawa saja,
Maka hati kita bisa kering dan
gersang,
Sesekali kita juga perlu sedih,
kecewa, dan menangis...
Sebenarnya
apa susahnya bagi Allah swt untuk menjadikan hidup kita adem ayem tanpa
masalah,
Lha wong Allah maha kuasa atas
segalanya...
Tapi lihatlah, hidup siapa yang
tidak bermasalah?
Mau orang
kaya, mau artis, mau pejabat, atau orang biasa biasa saja pasti semua punya
masalah
Ada yang
punya masalah dengan keluarga, anak, suami, atau teman, ada juga yang punya
masalah keuangan, ada yang punya masalah kerjaan, kesehatan, pendidikan...
Masalah itu datang seperti hujan,
Jadi tidak
perlu mengeluarkan seluruh tenaga saat masalah datang...
Jangan terlalu serius dan ambil
hati,
Jangan lihat
masalah hanya dari sudut pandang benar atau salah maupun kalah dan menang
Karna kalau
kita mempersempit sudut pandang kita tentang masalah maka seperti hujan yang
datang, kita akan membencinya, padahal hujan pun bisa dinikmati
kedatangannya...
Saat ini disini hujan telah reda,,
Lihatlah, hujan datang sebentar
saja...
Dalam
setahun kedatangan matahari masih jauh mendominasi dibandingkan hujan...
Bagitupun
masalah, masih banyak nikmat yang harus kita syukuri dibanding masalah yang
datang...
Maka sangat
rugi jika kita mengeluarkan banyak energi untuk masalah
Karna
masalah banyak sekali ruang lingkupnya, maka kita ambil satu perumpamaan
Saat sedang
merasa kesal atau benci dengan seseorang, yaa sekedarnya saja...
Tidak perlu
sampai mengeluarkan kata-kata kasar atau tulisan penuh kebencian,
Tidak
penting juga untuk mencari berbagai data pendukung yang akan memperkuat
kebencian...
Atau kepo
membuat daftar kesalahan-kesalahan orang yang sedang kita benci,
Memangnya kita mau kesal dan benci
selamanya?
Malu kan klo
skrg mengumbar kebencian pada hal dulu pernah ditolong atau malah bisa jadi
nanti nanti akan minta tolong lagi...
Karna saat
sedang dikuasai emosi maka yang akan terlihat hanya kesalahan orang lain saja,
padahal sebagai manusia kita ini tempatnya salah dan dosa,
Untuk besarannya ngak usah dihitung karna bukan
kapasitas kita,
Untuk
perkara dunia ada hakim yang berhak memutuskan benar salah
Dan untuk
urusan akhirat hanya Allah yg tau besarnya dosa dan pahala manusia...
Maka, saat
berhadapan dengan masalah cobalah untuk bersikap bijak
Saat hujan
turun, apa kita menyalahkannya karna membuat cucian tidak kering? Tidak kan???
Tidak pernah
ibu-ibu dengan sengaja membiarkan cuciannya terkena hujan sambil berkata “
Ayooo hujan siniiii... siapa yang
menang, cucian atau kamu...!!!”
Ngak pernah kan?
Lebih baik
saat hujan datang kita pindahkan cucian ke tempat yang kering yang tidak
terkena hujan,
Maka sekali lagi ini bukan tentang
menang atau kalah...
Jadi sangat
tidak penting mengeluarkan seluruh tenaga untuk masalah,
Seperti
datangnya hujan, mari nikmati setiap titik-titik air yang turun
Dan lebih nikmat jika ada secangkir
coklat hangat...
Nikmati saja
saat masalah datang, toh nanti juga akan pergi dan hilang...
Jangan lupa
untuk selalu bersyukur, bahkan masalah adalah berkah bagi orang-orang yang mau
belajar...
Bukankah
saat kita bisa melewati satu masalah, kita jadi seperti anak sekolah yang naik
kelas setelah menyelesaikan ujian?
Saya jadi ingat kata-kata seorang
ulama,
(yang biasa
nonton youtube-nya pasti tau ini kata2nya siapa...)
Untuk
mendapat gelar S1 harus ujian dulu, begitu seterusnya S2, S3
Ehm, tapi sangat tidak disarankan yaa untuk makan Es saat sedang hujan
Komentar
Posting Komentar