MEMBIASAKAN GURU MENULIS
“Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang dalam
masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
(Pramoedya Ananta Toer)
Berawal dari keisengan mencari nama
kakek saya diinternet, saya sangat ‘surprise’
dapat menemukan informasi mengenai beliau, padahal semasa hidupnya koneksi
internet belum sampai ke Indonesia. Saat ini saya dapat menemukan buku beliau dibeberapa
digital library. Maka tepatlah yang
dikatakan Pramoedya Ananta Toer, bahwa dengan menulis kita bekerja untuk
keabadian.
Kegiatan
menulis adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh guru, mulai dari menulis
jurnal pembelajaran, membuat perangkat pembelajaran sampai membuat karya tulis
ilmiah sebagai kegiatan pengembangan diri dan syarat kenaikan pangkat. Maka
sebagai seorang guru menulis merupakan kegiatan yang tidak bisa tidak, mau
tidak mau harus dilakukan. Guru harus membiasakan diri untuk menulis agar lama
kelamaan dapat menghasilkan tulisan bermutu yang tidak hanya digunakan untuk
syarat kenaikan pangkat, tetapi juga berguna untuk menambah khasanah ilmu
pendidikan.
Motivasi yang
kuat untuk menulis ternyata tidaklah cukup, karena menulis tidaklah semudah
diucapkan tapi juga tidak sesulit yang dibayangkan. Ada teman yang bertanya
tips menulis kepada saya, menurut saya tidak ada tips khusus untuk menulis
karena dalam menulis yang pertama harus kita lakukan adalah memulai. Untuk
memulai menulis tentu kita harus tau apa yang akan kita tulis, ide tulisan
dapat datang jika kita memiliki wawasan yang luas. Maka dari itu jika ingin
menulis kita harus banyak membaca. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
“menyimpan” apa-apa yang telah kita baca.
Mulailah
menulis tentang apa saja dan jangan terlalu terpaku pada tema tertentu. Setelah
memulai menulis akan diperlukan banyak referensi agar tulisan lebih baik dan
bermutu yang bisa didapat dengan membaca. Dalam membiasakan diri untuk menulis,
hal yang terberat adalah konsistensi dalam menulis. Dalam hal ini penulis harus
selalu istiqomah dan mendisiplinkan diri untuk selalu menulis. Mempunyai jadwal
untuk menulis merupakan salah satu cara untuk membiasakan diri menullis.
Mulailah menulis sebulan sekali, lalu seminggu sekali, dan lama kelamaan
menulis akan menjadi kebiasan. Semakin sering menulis maka kualitas tulisan
akan semakin baik.
Bagi
seorang guru, membiasakan diri untuk menulis harus dilakukan sebagai bentuk
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. Meluangkan waktu untuk menulis akan
banyak memberikan keuntungan, tulisan yang telah dibuat dapat dipublikasikan
keberbagai media dan akhirnya kumpulan dari tulisan-tulisan
tersebut dapat juga dipublikasikan dalam bentuk buku. Mari membiasakan diri
menulis. Asa bisa karna biasa.....
Tulisan ini juga bisa dibaca di : http://www.kompasiana.com/atikahhermansyah/membiasakan-guru-menulis_58f44949e5afbd3464a86b57
Komentar
Posting Komentar