MADRASAH ADIWIYATA





Oleh : Atikah Hermansyah
Ketua TIM Adiwiyata MAN 1 Pekanbaru

Dalam Al Qur'an surat Ar Ruum ayat 41-42 disebutkan : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." Kerusakan lingkungan merupakan masalah serius yang dihadapi dunia saat ini. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh dua faktor, kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam dan akibat aktivitas manusia. Masalah lingkungan yang sungguh memprihatinkan seperti perubahan iklim global, pengelolaan limbah, kelangkaan air, ledakan penduduk, menipisnya sumber daya alam, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, dan peningkatan polusi serta kondisi lingkungan yang dari waktu ke waktu terus mengalami penurunan merupakan bukti dari semakin rusaknya lingkungan bumi.

Berangkat dari hal tersebut, diperlukan kesadaran dan usaha nyata untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010 sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata.


Adiwiyata berasal dari dua kata sansekerta yaitu Adi dan Wiyata. Adi sendiri mempunyai arti yaitu besar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. Maka Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga madrasah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga madrasah dapat ikut terlibat dalam kegiatan madrasah menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif. Dengan mengikuti program Adiwiyata, maka diharapkan madrasah dapat menjadi tempat yang nyaman bagi peserta didik, guru dan seluruh warga madrasah untuk melakukan berbagai aktifitas.

Pelaksanaan program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar ; partisipatif dan berkelanjutan. partisipatif artinya warga madrasah terlibat dalam manajemen madrasah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran. Berkelanjutan artinya seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif. Secara umum tujuan program Adiwiyata adalah membentuk madrasah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan  bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. Sedangkan secara khusus Adiwiyata bertujuan mewujudkan warga madrasah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola madrasah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Mengikuti program Adiwiyata memberikan beberapa keuntungan bagi madrasah, pertama, mendukung pencapaian standar kompetensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah. Kedua, meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional madrasah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi. Ketiga, menciptakan kebersamaan warga madrasah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif. Keempat, menjadi tempat pembelajaran tentang nilainilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga madrasah dan masyarakat sekitar. Dan kelima, meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di madrasah.

Madrasah merupakan institusi pendidikan yang berperan besar dalam membentuk watak seorang peserta didik, terdapat empat aspek yang harus menjadi perhatian madrasah untuk dikelola dengan cermat dan benar dalam mengembangkan program Adiwiyata yakni ; Kebijakan, Kurikulum, Kegiatan, dan Sarana Prasarana. Untuk mewujudkan madrasah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan model pengelolaan madrasah yang mendukung dilaksanakannya pendidikan lingkungan hidup. Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para peserta didik dapat dilakukan melalui pembelajaran yang bersifat monolitik ataupun terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Peserta didik mendapat materi tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari di madrasah.

Program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Adiwiyata adalah program, predikat Adiwiyata merupakan penghargaan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada madrasah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil akhir yang diharapkan adalah terciptanya lingkungan yang nyaman dan warga madrasah yang peduli dan berbudaya lingkungan.  

Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar, maka diperlukan langkah-langkah kongkrit untuk melestarikan lingkungan, sesuai dengan empat komponen program Adiwiyata yang pertama kebijakan berwawasan lingkungan, yang dapat dituangkan dalam kegiatan : membuat visi dan misi madrasah yang peduli dan berbudaya lingkungan., kebijakan madrasah dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup, kebijakan peningkatan sumber daya manusia (SDM) baik Pendidikan maupun tenaga kependidikan dibidang pendidikan lingkungan hidup, kebijakan madrasah dalam hal penghematan sumber daya alam, kebijakan madrasah yang mendukung terciptanya lingkungan madrasah yang bersih dan sehat, kebijakan madrasah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup.

Langkah yang kedua adalah pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, yang dituangkan dalam kegiatan pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran, penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar, pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya, pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

            Selain kebijakan dan kurikulum berbasis lingkungan, madrasah juga perlu melaksanakan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dengan menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup di madrasah, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar dan membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di madrasah.

Komponen keempat dalam program Adiwiyata adalah pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan dilaksanakan dengan mengembangkan fungsi sarana pendukung madrasah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup, peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan madrasah, penghematan sumberdaya alam (listrik, air dan ATK), peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat, dan pengembangan sistem pengelolaan sampah.

Implementasi program Adiwiyata dan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup tidaklah sederhana, namun dengan adanya pembelajaran pendidikan lingkungan hidup, diharapkan peserta didik, guru dan juga seluruh warga madrasah dapat mengimplementasikan program Adiwiyata dalam kegiatan belajar mengajar di madrasah dan memperoleh pengetahuan dasar tentang permasalahan lingkungan, serta mengubah perilaku dan sikap yang dapat merugikan alam juga mengetahui bagaimana pentingnya menjaga kelestarian bumi agar terhindar dari kerusakan. Madrasah perlu memberikan ajakan-ajakan moral serta memberikan contoh nyata agar peserta didik dapat mencintai dan menjaga lingkungan dalam berbagai kesempatan. Akhirnya, dengan mengikuti program Adiwiyata diharapkan akan lahir peserta didik yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungan baik di madrasah maupun masyarakat.
















Menumbuhkan budaya cinta lingkungan melalui program Adiwiyata di madrasah, diharapakan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dari banyaknya masalah lingkungan yang terjadi. Madrasah dianggap sebagai tempat yang tepat dan efektif untuk menumbuhkan nilai-nilai budaya dan menanamkan kesadaran cinta lingkungan hidup, karena madrasah merupakan tempat dimana proses pendidikan berlangsung dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik.



































Ada beberapa penghargaan dalam program Adiwiyata. Penghargaan Adiwiyata terbagi dalam 3 kategori yaitu Madrasah Adiwiyata Mandiri, Madrasah Adiwiyata, dan Madrasah Calon Adiwiyata. Adiwiyata Mandiri diberikan kepada madrasah-madrasah yang mampu mempertahankan program-program lingkungan hidup mereka selama tiga tahun berturut-turut. Meski demikian pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada madrasah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sebagaimana disebutkan diatas, penghargaan adiwiyata tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun). Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas dua kategori, yaitu : Madrasah Adiwiyata adalah madrasah yang dinilai telah berhasildalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.

Calon madrasah Adiwiyata adalah madrasah yang dinilai telah berhasil dalam pengembangan lingkungan hidup. Capaian akhir program adiwiyata adalah diharapkan terbentuk madrasah berwawasan lingkungan. Madrasah berwawasan lingkungan hidup adalah madrasah yang menerapkan nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan pada madrasahnya. Pengajaran yang berbasisi lingkungan dan kesadaran warga madrasah akan pentingnya lingkungan merupakan bagian terpenting dari madrasah berwawasan lingkungan hidup.


Misal, selain menyisipkan secara integral dalam aktivitas di rumah, lingkungan dalam informasi/komunikasi, dan pembelajaran tiap mata pelajaran di Madrasah tentang persoalan lingkungan hidup, juga kebiasaan harian menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempat yang tepat, memelihara tanaman, dan lain-lain.

Pemberian contoh dan pengarahan terus menerus oleh para pelestari lingkungann agar setiap orang terbangun semangat kesadaran untuk menghargai dan menghormati lingkungan tempat tinggalnya sangat diperlukan. Tidak sebatas itu saja, tetapi perlu juga membiasakan anak-anak untuk terlibat langsung dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup seperti partisipasi secara kelompok/individu dalam, menjaga kebersihan, kerja bhakti berkala, menanam dan memelihara tanaman pada pot di depan kelas, gerakan penanaman sejuta pohon, reboisasi, penanaman taman kota yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa, dan sebagainya dapat menumbuhkan kesadaran pada jiwa anak dan pemuda secara mendalam.


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas dijelaskan bahwa: “Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru.” (UNESCO, Deklarasi Tbilisi, 1977)

Apa saja yang dapat diperoleh dari penanaman cinta lingkungan hidup?

Andai semua institusi pendidikan mulai dari TK/PAUD hingga perguruan tinggi telah menanamkan kesadaran kepada semua warga institusi tersebut maupun masyarakat stake holder yang sering berkunjung ke lembaga yang bersangkutan, selain membuahkan hasil kesadaran bermasyarakat di masa mendatang, manfaat yang dapat dipetik langsung antara lain berupa:
1. Suasana institusi semakin kondusif dan menyenangkan karena selalu bersih, rapi, dan higinis
2. Penghematan air, kelancaran sanitasi dan pemanfaatan limbah air untuk menyiram tanaman
3. Udara selalu segar karena poduksi oksigen oleh tanaman hias maupun tanaman pelindung berlangsung setiap hari
4. Kesejukan udara semakin baik karena dedaunan tanaman menahan pancaran cahaya matahari secara langsung
5. Ada produksi konsumsi yang bisa dinikmati bersama dari tanaman, baik berupa akar, daun, bunga, atau buah
6. Tanaman hias maupun tanaman pelindung, atau tanaman produksi dapat dijadikan laboratorium biotik


Visi dan Misi Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan., Kebijakan Sekolah dalam mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup, Kebijakan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik Pendidikan maupun tenaga Kependidikan dibidang Pendidikan Lingkungan Hidup, Kebijakan Sekolah dalam hal penghematan Sumber Daya Alam, Kebijakan Sekolah yang mendukung terciptanya Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat, Kebijakan Sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup.


2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para peserta didik dapat dilakukan melalui kurikulum belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Pengembangan kurikulum berbasisi lingkungan hidup mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan dapat dicapai dengan melakukan hal-hal berikut ini :

a. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran,

b. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar,

c. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya,

d.   Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.



Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi lingkungan biotik, lingkungan abiotik dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan biotik merupakan lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik sedangkan lingkungan abiotik terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain dan lingkungan sosial merupakan lingkungan yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.




Menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna karena dengan lingkungan yang bersih tercipta kehidupan yang aman, sejuk dan sehat. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka kita dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat. Lingkungan pun menjadi lebih sejuk dan bebas dari polusi udara dan kita pun lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari. Sedangkan di Madrasah, lingkungan yang bersih dapat mendorong semangat belajar siswa, kebersihan lingkungan juga dapat menjadi keunggulan Madrasah.

Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar, maka diperlukan langkah-langkah kongkrit untuk melestarikan lingkungan, seperti : membuat tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan Madrasah, membuat daftar piket kebersihkan kelas serta kebersihan lingkungan, mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan Madrasah melalui berbagai lomba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan, menunjuk petugas untuk mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan (polisi lingkungan), mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan Madrasah dan memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk kegiatan-kegiatan peduli lingkungan.


Selain itu perlu dilakukan kegiatan Madrasah peduli dan berbudaya lingkungan seperti apotek hidup/TOGA di Madrasah, melakukan kegiatan penghematan energi, melakukan kegiatan 3R (reuse, reduce, recycle), melakukan kegiatan pemilahan sampah, komposter, mengintegrasikan kegiatan lingkungan dalam pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, dan mengadakan karya wisata atau studi banding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan Madrasah.

Dengan kegiatan-kegiatan ini diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian Madrasah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga Madrasah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan Madrasah yang bersih, sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta, lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Akhirnya, diharapkan akan lahir siswa-siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungan baik di Madrasah maupun masyarakat.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemberi Inspirasi (Resensi Buku "Gurunya Manusia")

SCIENCE CLUB EKONOMI MAN 1 PEKANBARU : Belajar bersama, berprestasi, dan bahagia !!!

KARIER PROTEAN GURU