Dari sambutan Mentri Pendidikan pada peringatan Hari Guru ke 70




Mendikbud Anies Baswedan mengatakan pertama, secara filosofis pendidikan Indonesia harus mengacu kepada ajaran dan pikiran Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara yang menekankan bahwa sekolah harus menjadi sebuah taman belajar bagi setiap peserta didik. Sekolah sebagai sebuah taman belajar akan mewujudkan sebuah pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menantang pada setiap anak didik. Anak didik tidak sabar ketika menunggu waktu belajar, nyaman dan betah selama mengikuti kegiatan belajar, dan merasa berat hati jika waktu belajar berakhir.


Kedua, pendidikan harus melibatkan tiga institusi yang dikenal sebagai “Tri Pusat Pendidikan”, yaitu, keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga institusi pendidikan tersebut harus bersinergi, seiring sejalan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan, mengutip ucapan Ki Hajar Dewantara, “tiap-tiap orang menjadi guru dan tiap rumah menjadi perguruan.” Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan bahwa keluarga adalah sekolah yang pertama dan ibu adalah guru adalah pendidik yang utama.

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa ganjaran dan hukuman (reward and punishment) tidak tepat digunakan untuk mengajarkan tanggung jawab dan menegakkan disiplin kepada anak didik. Ki Hajar mengatakan bahwa “ganjaran dan hukuman jangan diberikan agar anak tidak berperilaku karena sekedar mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.” Selanjutnya Ki Hajar berpendapat bahwa “yang menghancurkan budi pekerti adalah paksaan dan hukuman.” Dengan kata lain, setiap anak didik harus didik secara humanis, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan karena pada dasarnya pendidikan adalah sebuah proses untuk “memanusiakan manusia.”

Ketiga, untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, diperlukan guru yang kreatif dan inovatif, guru yang mau menjadi pembelajar sepanjang hayat, guru yang mau melakukan refleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya, dan guru yang mau meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan. Guru-guru yang kreatif dan inovatif adalah guru yang tidak kehabisan ide untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, berani tampil beda, mau berpikir terbuka, mau menerima perubahan, berani keluar dari pakem-pakem administrasi dan prosedur pembelajaran yang kadang mengekang, dan mau mencari serta mencoba pendekatan, model, metode, strategi, dan teknik pembejajaran yang baru dalam rangka membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemberi Inspirasi (Resensi Buku "Gurunya Manusia")

SCIENCE CLUB EKONOMI MAN 1 PEKANBARU : Belajar bersama, berprestasi, dan bahagia !!!

KARIER PROTEAN GURU